Rabu, 09 Maret 2016

Jadikan Sabar Dan Shalat Sebagai Penolongmu!

Assalamualaikum Sahabat Nisrina
Jadikan Sabar Dan Shalat Sebagai Penolongmu!


Sabar dan Shalat

Mohon simak baik-baik terjemahan Al Baqarah 155-157 ini:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa (kematian) dan buah-buahan. dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
“Wabasyir”, artinya berikanlah kabar gembira! Inilah alasan yang syah, mengapa jika ada orang yang meninggal kita ucapkan “Turut berbahagia”
Kabar gembira ini khusus bagi orang-orang yang menghadapi musibah dengan sabar. Menurut ayat tersebut, orang yang sabar adalah orang yang bila ditimpa musibah dia menyadari bahwa semua milik Allah, dan semua akan kembali kepadaNya.
Selanjutnya, ayat tersebut juga menjelaskan bahwa orang yang sabar dalam menghadapi musibah, akan mendapatkan 3 keuntungan besar yaitu:
– Berkah
– Rahmat
– Petunjuk
Bahkan, dalam ayat sebelumnya (Al Baqarah 153) Allah menjelaskan:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dengan demikian, orang yang sabar juga akan mendapatkan 2 keuntungan lainnya:
– Mendapat pertolongan dari Allah, dan
– Allah menyertainya
Mengingat betapa agung ganjaran bagi orang-orang yang sabar, maka pantaslah kalau kita ucapkan “Turut bergembira” kepada mereka yang ditimpa musibah. Karena mereka sedang memiliki peluang untuk mendapatkan ganjaran agung tersebut.
Hadirin yang dirahmati Allah…
Konsep sabar menurut ayat di atas adalah “Meniadakan Diri” atau “Menyerahkan Diri.” Sebab semuanya milik Allah (innaa lillaahi)
Kalau kita perhatikan, di dalam shalat sebenarnya ada sarana untuk mengasah kesabaran tersebut, yaitu:

1. Saat membaca doa iftitah
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah”
Dengan bahasa lain: innaa lillaahi (semuanya milik Allah)

2. Saat i’tidal
“Ya Tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi…”
Dengan bahasa lain: innaa lillaahi (semuanya milik Allah)

Semoga bermanfaat,
Baca Artikel menarik lainnya di -> http://nisrina.co.id/blog/
Nisrina Peduli Wanita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar