Assalamualaikum Sahabat Nisrina
Jadikan Sabar Dan Shalat Sebagai
Penolongmu!
Mohon simak baik-baik terjemahan Al Baqarah 155-157 ini:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa (kematian) dan buah-buahan. dan berikanlah
kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah
kami kembali. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
“Wabasyir”, artinya berikanlah kabar gembira! Inilah alasan yang syah,
mengapa jika ada orang yang meninggal kita ucapkan “Turut berbahagia”
Kabar gembira ini khusus bagi orang-orang yang menghadapi musibah
dengan sabar.
Menurut ayat tersebut, orang yang sabar adalah orang yang bila ditimpa musibah
dia menyadari bahwa semua milik Allah, dan semua akan kembali kepadaNya.
Selanjutnya, ayat tersebut juga menjelaskan bahwa orang yang sabar dalam
menghadapi musibah, akan mendapatkan 3 keuntungan besar yaitu:
– Berkah
– Rahmat
– Petunjuk
– Berkah
– Rahmat
– Petunjuk
Bahkan, dalam ayat sebelumnya (Al Baqarah 153) Allah menjelaskan:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dengan demikian, orang yang sabar juga akan mendapatkan 2 keuntungan lainnya:
– Mendapat pertolongan dari Allah, dan
– Allah menyertainya
– Mendapat pertolongan dari Allah, dan
– Allah menyertainya
Mengingat betapa agung ganjaran bagi orang-orang yang sabar, maka pantaslah
kalau kita ucapkan “Turut bergembira” kepada mereka yang ditimpa musibah.
Karena mereka sedang memiliki peluang untuk mendapatkan ganjaran agung
tersebut.
Hadirin yang dirahmati Allah…
Konsep sabar menurut ayat di atas adalah “Meniadakan Diri” atau “Menyerahkan Diri.” Sebab semuanya milik Allah (innaa lillaahi)
Konsep sabar menurut ayat di atas adalah “Meniadakan Diri” atau “Menyerahkan Diri.” Sebab semuanya milik Allah (innaa lillaahi)
Kalau
kita perhatikan, di dalam shalat sebenarnya ada sarana untuk mengasah kesabaran
tersebut, yaitu:
1. Saat membaca doa iftitah
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah”
Dengan bahasa lain: innaa lillaahi (semuanya milik Allah)
2. Saat i’tidal
“Ya Tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi…”
Dengan bahasa lain: innaa lillaahi (semuanya milik Allah)
Semoga bermanfaat,
Baca Artikel menarik lainnya di -> http://nisrina.co.id/blog/
Nisrina Peduli Wanita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar